Archive for January, 2011

January 24, 2011

persahabatan

persahabatan bagi aq sangat berharga dibandingkan seorang pacar,,,hohohoho

January 9, 2011

mashimaro

Mashimaro adalah karakter fiksi berbentuk kelinci gendut asal Korea. Dia tokoh utama di Hutan Mashimaro. Pencipta bernama Jae In Kim dan Jang Mi Yeong. Dalam bahasa Korea, namanya adalah Yupki Tokki (“Kelinci Aneh”). Mashimaro muncul pertama kali di Internet sebagai animasi Flash milik sebuah situs web. Karakter Mashimaro sekarang sudah menjadi berbagai macam barang dagangan. Nama karakter ini berasal dari gula-gula marshmallow yang diucapkan keponakan pencipta karakter Mashimaro sebagai “mashimaro”.

Dalam sebagian besar animasi, Mashimaro tidak mengucapkan dialog tapi kadang-kadang ada kata-kata dalam bahasa Inggris atau bahasa Korea. Mashimaro memiliki karakter parodi bernama Chocomaro yang juga sama-sama kelinci tetapi warna bulunya coklat. Hubungan keluarga Chocomaru dengan Mashimaro tidak jelas tapi mungkin Chocomaru adalah kakak laki-lakinya.

Boneka lucu ini ingin rasanya memilikinya tapi apa daya boneka seperti bisa dibilang langka karena akan sangat sulit untuk mencarinya,sepertri mencari benang didalam sebuah jerami,,,

Kira2 kapan y aq bisa miliki boneka mashimaro,,pengen koleksi tapi termasuk barang langka,,masimaroo masimaroomasimaroo sutau hari nanti kita pasti dipertemukan,,,,walaupun beberapa hari,,bulan,,minggu bahkan bertahun-0tahun…aq akan setia menunggumu,,,hohohoh

January 4, 2011

pasar tradisional vs pasar modern

Pengaruh Globalisasi Mengancam Pasar Tradisional yang Bekompetitif dengan Pasar Modern.

 

Berbagai ancaman membuat pasar tradisional mesti bersaing dengan pasar modern. Hal tersebut terlepas dari pengaruh Globalisasi yang mengancam seluruh dunia terutama dibidang perekonomian yang seolah-olah semuanya diatur oleh industri-industri besar yang berada di negar maju(Amerika Serikat,Jepang, Inggris, Spanyol, Perancis,Jerman) sehingga membuat  negara berkembang mesti bersaing dengan negara maju. Globalisasi yaitu suatu proses dibentuknya suatu tatanan, aturan, dan sistem yang berlaku bagi bangsa-bangsa diseluruh dunia. Globalisasi tidak mengenal adanya batas-batas wilayah; bahkan tidak mengenai aturan lokal, regional, kebijakan negara yang dapat mengurangi ruang gerak masuknya nilai, ide, pikiran atau gagasan yang dianggap sudah merupakan kemauan masyarakat dunia harus dihilangkan. Globalisasi berlaku disemua bidang kehidupan politik, ekonomi, sosial, budaya, dan sebagainya.

 

Dampak Globalisasi terutama dibidang ekonomi yang mempengaruhi semakin maraknya pembangunan pasar modern sehingga membuat pasar tradisional secara perlahan tersingkir. Dampak tersebut ialah semakin tumbuhnya perusahaan-perusahaan Transnasional yang beroperasi tanpa mengenal batas-batas negara. Selanjutnya juga semakin ketatnya persaingan dalam menghasilkan barang dan jasa dalam pasar bebas. Menguatnya kapitalisame menuntut adanya ekonomi pasar yang lebih bebas untuk mepertinggi asas manfaat, kewiraswastaan, akumulasi modal, membuat keuntungan serta manajemen rasional. Dalam hal ini terlihat semakin merajarelanya pembangunan pasar-pasar modern yakni Mal yang berada dikota-kota besar terutama ibu kota negara kita(jakarta), dengan landasan asas manfaat dan keutungan yang berlipat ganda bagi pelaku bisnis dalam bersaing menghasilkan barang dan jasa untuk mendapatkan konsumen terutama yang gila belanja.Dalam hal ini secara tidak langsung kita menguntungkan perekonomian asing,karena rata- rata pemilik pasar modern merupakan pengusaha asing yang memanfaatkan situasi di negara berkambang dalam meraih keuntungan sebanyak-banyaknya tanpa memikirkan pasar tradisional yang sudah lama ada.

Persaingan sengit antar Pasar tradisional dengan pasar modern, sama seperti pertarungan dalam sebuah pertandingan tinju dalam memperebutkan gelar sang juara. Tapi dalam hal ini persaingan tersebut merupakan perebutan dalam menarik minat konsumen untuk lebih memilih berberlanja di pasar tradisional atau pasar modern. Pasar tradisional meliputi, pedagang pasar tradisional serta warung-warung kecil di pinggir jalan,misalnya pasar demangan, pasar sorobayan, pasar sragan. Pasar modern seperti, Mal-mal besar yang ada diseluruh nusantara terutama kota –kota besar,misalnya Indomart, Alfamart, Ramayana, Carrefour, Amplas, Matahari, Wtc, Orion, Palembang square dan lain sebagainya. Banyak faktor yang membuat pasar tradisional kurang diminati oleh masyarakat terutama kalangan generasi muda. Seperti halnya adanya Kegagalan pasar adalah situasi ketika pasar tidak mampu secara efektif mengorganisasikan produksi atau mengalokasikan barang dan jasa kepada konsumen. Situasi seperti ini dapat tercipta ketika kekuatan pasar telah kehilangan kemampuannya dalam memenuhi kepentingan-kepentingan publik. Kemudian kondisi pasar yang kurang memadai seperti, Kesan pasar tradisional yang panas, semrawut, kotor, becek, tidak aman karena banyak pencopet sedangkan pasar modern yang ber-AC, nyaman, pelayanan mandiri dan cepat, serta realtif lebih aman dari pencopet. Kondisi ini menjadi ancaman serius bagi keberlangsungan usaha para pedagang di pasar tradisional, yang pada umumnya merupakan pedagang kecil dan menengah. Dalam hal penyediaan fasilitas pelayanan di pasar tradisional maupun pasar modern, sebenarnya pihak yang paling berkompeten adalah pengelola pasar. Untuk pasar tradisional, pengelolaannya menjadi kompetensi pemerintah daerah (perusahaan milik daerah). Sedangkan untuk pasar modern, pada umumnya dikelola oleh swasta.

Selain itu produk yang dihasilkan menurut masyarakat lebih berkualitas dan hegenis di pasar modern dibandingkan pasar tradisional, semua itu dilihat dari kondisi pasar dan kemasan menarik yang dimiliki pasar modern walaupun sebenarnya barang yang disajikan sama saja. Kalangan anak muda yang cenderung gengsi ketika berbelanja dipasar tradisional karena ada anggapan terhadap mindset seseorang ketika membeli suatu produk yang berkualitas serta mahal harganya sehingga mereka memiliki presttige dan diakui oleh orang lain bahwa mereka memiliki kelebihan terutama materi dibandingkan masyarakat yang berada dikalangan bawah.  Dalam aspek wahana rekereasi masyarakat, Pasar modern lebih menjual dibandingkan pasar tradisional banyak sarana hiburan yang disajikan pasar modern, sehingga membuat pasar modern lebih diminati dikalangan masyarakat. Maka oleh karena itu untuk melestarikan pasar tradisional  di masing-masing daerah mulai sekarang pemerintah harus memikirkan strategi khusus supaya pasar tradisional supaya lebih diminati seperti yang dilakukan di kabupaten Bantul yakni adanya pencegahan masuknya pasar modern serta perbaikan terhadap kondisi pasar tradisional. Sehingga membuat pasar tradisional tidak memudar didalam masyarakat terutama kalangan generasi muda.

 

Sumbernya:

Sunarso, dkk. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: UNY press.

Idianto,M. 2004. Sosiologi Untuk SMA. Jakarta: Erlangga.